
Jakarta-estetica.co.id : JENAHARA menampilkan koleksi terbarunya pada event Jakarta Food and Fashion Festival (JFFF) 2018, Jumat (20/4/2018) di Ballroom Harris Hotel Kelapa Gading.
Melalui koleksi yang diberi nama WA.NI.TA, JENAHARA menampilkan sesuatu yang berbeda dari koleksi-koleksi mereka sebelumnya.
Jika selama ini JENAHARA identik dengan koleksi-koleksi yang didominasi warna-warna gelap, koleksi WA.NI.TA menampilkan busana-busana dengan warna yang lebih bervariasi seperti pink dan biru muda namun tanpa menghilangkan kesan kuat yang identik dengan brand.
Hal ini bukan tanpa alasan. Dalam perjalanannya di dunia fashion, JENAHARA menemukan keunikan dalam diri setiap perempuan.
Keberagaman karakter yang walaupun terlihat berbeda, namun tetap memiliki antusiasme yang sama dalam memandang peran perempuan di masyarakat.
Keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang change-maker dan dapat meng-empower perempuan lainnya, menginspirasi lahirnya #JENAHARAWOMEN.
Dimulai sejak awal 2017 lalu melalui printed scarf hasil kolaborasi dengan ilustrator Katherine Karnadi, diperkenalkanlah tiga karakter utama yang merepresentasikan #JENAHARAWOMEN – Chloe, Kira, dan Lennox.
Konsep tiga karakter inilah yang sejak saat itu selalu secara vokal disuarakan pada setiap koleksi JENAHARA.
Pada koleksi WA.NI.TA, JENAHARA menampilkan print dengan motif yang terinspirasi dari kain tenun NTT sebagai bahan utamanya.
Print tersebut kemudian ditampilkan dalam tiga warna dominan – hitam-olive, pink dan biru – yang masing-masing mewakili ketiga karakter #JENAHARAWOMEN.
Sosok CHLOE yang mewakili karakter feminin dan anggun dapat terlihat dari cutting busana yang lebih feminin dengan penggunaan warna-warna soft seperti pink dan nude.
Sosok KIRA yang mewakili karakter fun dan kreatif menunjukkan tampilan yang cenderung casual dan boyish dengan perpaduan warna biru dan motif bergaris.
Sementara sosok LENNOX yang mewakili karakter kuat dan tegas digambarkan dengan busana-busana yang lebih bold dan elegan melalui penggunaan warna gelap serta cutting yang lebih tegas.
Walaupun menampilkan koleksi yang memiliki beberapa karakter didalamnya, JENAHARA tetap tidak kehilangan signature style-nya.
Brand ini tetap konsisten dengan konsep kontemporer dengan cutting minimalis dan modern serta kesan powerful yang semakin memperkuat DNA brandnya.
Jenahara Nasution, Founder dan Creative Director dari JENAHARA, mengungkapkan bahwa melalui konsep baru di JENAHARA ini, Ia ingin menyuarakan pesan bahwa walaupun
memiliki karakter yang berbeda-beda, perempuan sejatinya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu mendukung sebuah perubahan positif untuk dirinya dan lingkungannya.
“Tujuan inilah yang menjadi wujud keyakinan brand saya terhadap kemampuan perempuan untuk menciptakan perubahan. Karena saya percaya, empowered women empower women” papar Jenahara Nasution.
Melalui koleksi yang diberi nama WA.NI.TA, JENAHARA menampilkan sesuatu yang berbeda dari koleksi-koleksi mereka sebelumnya.
Jika selama ini JENAHARA identik dengan koleksi-koleksi yang didominasi warna-warna gelap, koleksi WA.NI.TA menampilkan busana-busana dengan warna yang lebih bervariasi seperti pink dan biru muda namun tanpa menghilangkan kesan kuat yang identik dengan brand.
Hal ini bukan tanpa alasan. Dalam perjalanannya di dunia fashion, JENAHARA menemukan keunikan dalam diri setiap perempuan.
Keberagaman karakter yang walaupun terlihat berbeda, namun tetap memiliki antusiasme yang sama dalam memandang peran perempuan di masyarakat.
Keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang change-maker dan dapat meng-empower perempuan lainnya, menginspirasi lahirnya #JENAHARAWOMEN.
Dimulai sejak awal 2017 lalu melalui printed scarf hasil kolaborasi dengan ilustrator Katherine Karnadi, diperkenalkanlah tiga karakter utama yang merepresentasikan #JENAHARAWOMEN – Chloe, Kira, dan Lennox.
Konsep tiga karakter inilah yang sejak saat itu selalu secara vokal disuarakan pada setiap koleksi JENAHARA.
Pada koleksi WA.NI.TA, JENAHARA menampilkan print dengan motif yang terinspirasi dari kain tenun NTT sebagai bahan utamanya.
Print tersebut kemudian ditampilkan dalam tiga warna dominan – hitam-olive, pink dan biru – yang masing-masing mewakili ketiga karakter #JENAHARAWOMEN.
Sosok CHLOE yang mewakili karakter feminin dan anggun dapat terlihat dari cutting busana yang lebih feminin dengan penggunaan warna-warna soft seperti pink dan nude.
Sosok KIRA yang mewakili karakter fun dan kreatif menunjukkan tampilan yang cenderung casual dan boyish dengan perpaduan warna biru dan motif bergaris.
Sementara sosok LENNOX yang mewakili karakter kuat dan tegas digambarkan dengan busana-busana yang lebih bold dan elegan melalui penggunaan warna gelap serta cutting yang lebih tegas.
Walaupun menampilkan koleksi yang memiliki beberapa karakter didalamnya, JENAHARA tetap tidak kehilangan signature style-nya.
Brand ini tetap konsisten dengan konsep kontemporer dengan cutting minimalis dan modern serta kesan powerful yang semakin memperkuat DNA brandnya.
Jenahara Nasution, Founder dan Creative Director dari JENAHARA, mengungkapkan bahwa melalui konsep baru di JENAHARA ini, Ia ingin menyuarakan pesan bahwa walaupun
memiliki karakter yang berbeda-beda, perempuan sejatinya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu mendukung sebuah perubahan positif untuk dirinya dan lingkungannya.
“Tujuan inilah yang menjadi wujud keyakinan brand saya terhadap kemampuan perempuan untuk menciptakan perubahan. Karena saya percaya, empowered women empower women” papar Jenahara Nasution.