
Talentanya di dunia tata rambut dan kecantikan sangat diakui baik dari kalangan masyarakat biasa, public figure, designer, hingga pejabata Negara.
Bahkan brand-brand produk kosmetik pun kerap meminta dirinya untuk sharing ilmu sebagai narasumber diberbagai acaranya di kota-kota besar di Indonesia.
Ya, Michael Zimbalist namanya, salah satu top hairdresser Indonesia yang pernah melalang buana menimba ilmu tata rambutnya baik di dalam hingga luar negeri hingga banyak penghargaan diraihnya.
Kini, pemilik dari Zim Salon di bilangan Taman Palem, Jakarta Barat ini terus memberikan sumbangsihnya kepada banyak orang.
Lama Bersama Rudy Hadisuwarno
Zimbalist kerap selalu dipanggil, berbagi keahliannya diberbagai seminar dan hair show tata rambut dengan beberapa produk kecantikan diberbagai kota di Indonesia.
Mulai mengenal dunia salon, Zimbalist menuturkan bahwa selain memang sudah ada darah kecantikan dari Ibundanya yang juga pemilik salon, jiwa gaulnya yang sangat friendly sejak dari remaja bersama para designer dan hairdresser, ia mulai berani menggunting rambut teman-temannya.
Akhirnya seiring waktu, Zimbalist yang sebenarnya lebih menyukai dunia fashion designer ini, terus merajut profesi hairdresser hingga saat ini.
“Awalnya saya ditentang oleh Ayah menekuni dunia hairdresser,” terang Zimbalist.
Tekadnya yang bulat, Ia kemudian bekerja sebagai DJ mengumpulkan uang untuk biaya sekolah tata rambut, dan tetap tidak mencukupi.
Akhirnya ayahnya pun menyerah, dan merestui kemauannya dengan membiayai sekolah tata rambut di Rudy Hadisuwarno School di kawasan Mangga Besar pada tahun 1983.
“Namun, sebelum saya sekolah tata rambut, saya lebih dahulu sudah bekerja di salon di daerah kebayoran dan saat itu saya sudah menghasil uang 1 juta rupiah,” jelasnya lagi.
Usai lulus SMA, Ia sempat melanjutkan kejenjang kuliah di Trisaksi (hanya bertahan di semester 2, Red), karena kesibukan pekerjaannya di salon sebagai hairdresser dibeberapa salon besar di Jakarta.
Dukungan Para Sahabat
Karirnya terus menanjak, dari Rudy Hadisuwarno Salon, Zimbalist kemudian membuka salon sendiri.
“Namun pada 1998 terjadi kerusuhan, salon saya akhirnya tutup. Dan kembali ditawarkan pak Rudy untuk bergabung di Rudy Hadisuwarno Academynya di Senayan Trade Center,” papar Ayah dari Shannon Zimbalist yang kini juga tengah merajut profesi sebagai make up artist professional.
Tidak berhenti disitu, berkat dukungan para sahabat dekatnya diantaranya para selebritas Indonesia, tahun 2007 Zimbalist kemudian membuka kembali usaha salonnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dengan nama Michael Zimbalist Hair Specialist.
Dari sinilah dalam kurun waktu tidak ada setahun membuka salon, kreasinya terus berkibar di mana-mana dan banyak yang menyukainya.
Hingga sebuah Majalah Star di Jepang memintanya khusus untuk membuat kreasi.
“Saya sangat bersyukur jalan rezeki terbuka semua, dan salon saya berkembang hingga membuka cabang salon sampai ke Bogor, Meruya (Zim Salon, Franchise)) hingga di Taman Palem Lestari yang kini telah menjadi Pusat Salon, di Jakarta Barat,” jelas Michael Zimbalist yang rencana akan membuka cabangnya lagi di kawasan Jakarta Selatan.
Walau gairahnya lebih ke dunia fashion designer, namun perjalannanya menjadi seorang hairdresser professional.
“Tenyata profesi hairdresser sangat menyenangkan dan seninya pun tidak kalah dengan fashion designer. Dunia hairdresser sangat berseni dan menantang terutama dunia pewarnaan karena banyak bermain dengan rumus untuk menghasilkan warna yang diinginkan, tatanan kreasi, design, hingga kesehatan rambutnya,” lanjutnya lagi.
Zimbalist pun sangat menikmati profesinya hingga detik ini. Apalagi ia sangat menyukai hasil karya tata rambut yang indah dan sehat yang divariasikan dengan warna-warna yang solid.
Keahliannya diseni tata rambut tidak diragukan lagi, karya besarnya sudah terpampang di mana-mana.
Dan berbagai brand produk tata rambut dan kecantikanpun kerap menggunakan jasanya untuk berbagi teknik tata rambut kepada para hairdresser Indonesia lainnya.